Dalam rangka mensukseskan program
Kementerian Perindustrian Making Indonesia 4.0 di bidang Industri Keramik dan
Mineral Non-logam, BBalai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non-logam (BBSPJI KMN) telah
bekerjasama dengan PT SMC Automation Indonesia untuk menyiapkan pilar teknologi
4.0. Ir. Azhar Fitri, M.Sc. selaku Kepala BBKMN telah memelopori dan menyiapkan
satu tim khusus di tahun 2022 ini yang bertugas untuk mengawalnya jalannya
program pemerintah Making Indonesia 4.0
di lingkungan industri keramik dan mineral non-logam. Di masa mendatang
diharapkan produk teknologi yang mendukung smart
manufacturing banyak terimplementasikan.
Saat ini integrasi sistem otomasi berbasis smart manufacturing dianggap sebagai “the future of manufacturing”. Integrasi sistem ini tidak hanya mampu mereduksi penggunaan energi dan mengurangi kesalahan proses dan human errors di industri tetapi juga mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja industri secara menyeluruh. Secara bertahap melalui pelaksanaan program pendampingan INDI 4.0, industri keramik dan mineral non-logam diharapkan bisa bertransformasi menjadi industri yang berdaya saing global dan modern.
Transformasi
Industri 4.0 telah membawa perubahan budaya dan kompetensi kerja baru di
lingkungan perindustrian. Perubahan ini membawa dampak positif untuk pekerja
industri diantaranya berkurangnya resiko pekerjaan secara signifikan.
Kompetensi teknis baru yang akan ditumbuhkan meliputi pengetahuan “state-of-the-art” dari bisnis
manufaktur, keahlian teknik, pemahaman proses, keahlian media, keahlian
pemrograman, dan pemahaman keamanan teknologi informasi. Di bidang industri
kompetensi spesifik keteknikan (teknologi) baru meliputi: ilmu data dan
analitik tingkat lanjut, antarmuka mesin-manusia baru, teknologi transfer
fisik-digital, simulasi dan pemodelan, komunikasi data dan jaringan, optimasi
sistem logistik dan gudang real-time,
sistem kecerdasan buatan, mekatronik dan robotika, otomasi industri, keamanan
jaringan, augmented dan VR, IoT, dll.
Otomasi industri merupakan tahap 3.0 dari transformasi industri 4.0. Tahap ini memiliki peran penting dalam transformasi industri 4.0 sehingga sering juga disebut dasar dari industri 4.0. Otomasi industri menurut piramida industri 4.0 memiliki memiliki tiga jenjang tahapan yakni: field level, control level dan supervisory level.
Perangkat keras yang sering digunakan dalam field level diantaranya:
sensor/tranduser, aktuator, mekanik,
pneumatik, hidrolik, robot, artificial
vision, sistem identifikasi, dan
komunikasi. Sedangkan pada control level teknologi yang digunakan: P.I.D controller, personal computer (PC),
frequency converter (VFD), driver electric actuator, robot controller, dan
komunikasi. Supervisory level
merupakan pondasi dari smart
manufacturing dimana teknologi yang digunakan lumrahnya adalah supervision, control and data acquisition
(SCADA) dan human-machine interface
(HMI).