Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian M. Rum
(Tengah) didampingi sejumlah pejabat dan pihak asosiasi, melaksanakan pembukaan
Pameran Twin Fest 2024 Tableware dan Glassware, Jakarta (11/12/2024).
Penulis : Biro Humas
Administrator : Tim Humas dan Prakom BBSPJIKMN
Industri Ceramic Tableware dan Glassware Nasional Makin Pikat Pasar Global
Kementerian Perindustrian
menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan industri ceramic
tableware dan glassware nasional. Sebagai sektor industri dengan
keunggulan kompetitif yang tinggi, kedua industri ini dinilai memiliki potensi
besar untuk terus berkembang, berkat penggunaan bahan baku lokal dan struktur
industri yang solid.
Dengan
kapasitas produksi mencapai 253.796 ton per tahun, utilisasi industri ceramic
tableware nasional hingga semester pertama 2024 masih di bawah 50 persen. Sementara
itu, industri glassware Indonesia memiliki kapasitas produksi sebesar
286.380 ton per tahun, dan industri kemasan kaca sebesar 403.679 ton per tahun,
dengan fokus utama pada produk soda lime glass.
“Meskipun demikian, prospek
jangka panjang industri ini masih sangat menjanjikan, seiring dengan
meningkatnya permintaan di pasar domestik dan global,” kata Inspektur Jenderal
Kementerian Perindustrian M. Rum saat
membuka acara “Twin Fest 2024: Ceramic Tableware
& Glassware Indonesia” di Jakarta, Rabu (11/12).
Di tengah tantangan berupa
persaingan dengan produk sejenis impor, Kementerian Perindustrian
mendorong para pelaku industri untuk terus berinovasi dengan mengadopsi
teknologi terkini, meningkatkan riset dan pengembangan produk, serta
memperbaiki kualitas agar bisa bersaing di pasar global.
“Selanjutnya,
seperti barang gunaan lainnya, pada tahun 2026 pemerintah
akan mewajibkan sertifikasi halal bagi
produk ceramic tableware dan glassware dalam
negeri. Ini merupakan peluang besar bagi produk dalam negeri untuk lebih berdaya
saing, khususnya menghadapi produk impor,” ujarnya.
Kemudian, sebagai bagian dari upaya untuk menjaga iklim usaha dan iklim investasi industri ceramic tableware dan glassware nasional, pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan strategis. Salah satunya adalah pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib untuk produk keramik, yang bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari produk impor berkualitas rendah. Selain itu, pemberian insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang ditetapkan sebesar 6,5 USD/MMBTU, terbukti membantu industri keramik dalam menekan biaya produksi dan merangsang investasi baru di sektor ini.
Lebih lanjut, pemerintah juga
berfokus pada revitalisasi industri melalui peta jalan Making Indonesia 4.0,
yang bertujuan mempercepat transformasi digital di sektor manufaktur, termasuk
industri ceramic tableware dan glassware.
Beberapa langkah yang ditekankan dalam transformasi tersebut antara lain
efisiensi produksi melalui penerapan best
practice dan peningkatan
teknologi, penerapan teknologi ramah lingkungan (green technology),
memodernisasi pabrik dengan penggunaan peralatan proses produksi teknologi digital
printing, dan inovasi desain ceramic tableware dan glassware
nasional yang mengikuti trend terkini.
Sejauh ini, enam industri ceramic
tableware telah mengikuti program pelatihan Industri 4.0 yang
diselenggarakan oleh Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan
Galian Nonlogam (ISKPBGN)
Kementerian Perindustrian. Ke depan, jumlah industri yang terlibat dalam
transformasi digital ini diperkirakan akan terus meningkat, dengan dampak yang
signifikan terhadap efisiensi dan daya saing.
Dalam kesempatan tersebut, Kemenperin juga
memberikan apresiasi kepada Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI)
dan Asosiasi Produsen Gelas Kaca Indonesia (APGI), serta seluruh peserta
pameran yang telah berkontribusi dalam pengembangan industri ceramic tableware
dan glassware nasional. Pameran ini diharapkan dapat menjadi sarana promosi,
komunikasi, serta memperkuat hubungan antara pelaku industri.
Twin Fest 2024
diselenggarakan di Plasa Industri, Kementerian Perindustrian, pada 11-13
Desember 2024. Dengan tema “Bangga Produksi
Dalam Negeri,” pameran ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan produk-produk dalam negeri yang berkualitas tinggi, memperluas
jejaring bisnis, mendorong penjualan, serta meningkatkan citra industri
nasional.
“Selain menghadirkan
produk-produk ceramic tableware dan glassware unggulan, Twin Fest
2024 juga menghadirkan talk show “TWINTalks” yang mengangkat tema-tema ringan
dan menarik setiap harinya, Business Presentation dari perusahaan
anggota asosiasi untuk mempresentasikan produk-produk unggulan mereka, serta
berbagai hadiah menarik bagi para pengunjung,” jelas Putu.
Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan