Sumber : PRFMNEWS
PRFMNEWS - Acara Puncak
Peringatan 100 tahun Balai Besar Keramik yang sekarang telah
bertranformasi menjadi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
Keramik dan Mineral Nonlogam dengan tema acara “Satu Abad Bersinergi Membangun
Negeri” digelar di BBSPJIKMNL pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Acara diawali dengan kegiatan temu usaha industri dengan partisipasi
200 industri keramik dan mineral non logam offline dan diikuti hampir 1000
peserta online, pameran industri, webinar dan penyusunan skema sertifikasi
tableware, sanitary untuk lembaga sertifikasi personil pada hari ke-2 yang
dihadiri oleh 26 industri.
Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan
struktur industri nasional yang mandiri dan berdaulat; industri yang maju dan
berdaya saing di tingkat global; industri yang berkeadilan dan inklusif; serta
industri berbasis inovasi dan teknologi. Hal ini sejalan dengan upaya
mewujudkan Indonesia menjadi negara industri yang tangguh.
Upaya memajukan industri keramik nasional terus dilakukan
oleh pemerintah dengan mengupayakan strategi khusus diantaranya pemberlakuan
SNI wajib bagi produk-produk keramik, kaca dan bahan galian nonlogam lainnya.
”Strategi dalam pemulihan industri keramik nasional perlu diimbangi
dengan peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerja melalui adopsi
teknologi mutakhir dengan memanfaatkan penerapan teknologi industri 4.0 yang
dapat menciptakan produk ber SNI, berkualitas kelas dunia, proses produksi yang
efektif, efisien, ramah lingkungan, serta diiringi dengan peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri khususnya dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah,” kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang pada peresmian
pembukaan acara tersebut.
Tahun ini menjadi momentum kebangkitan sektor Industri pengolahan
nonmigas, termasuk industri keramik. Hal ini tercermin dari kinerja positif
industri keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang
tumbuh 1,35% dengan kontribusi 0,47% (y-o-y) pada triwulan I tahun 2022 (diolah
dari data BPS) .
Capaian ini menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai
peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi di sektor industri
kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69%.
Insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri sebesar USD 6 per
MMBTU melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 89K/10/MEM Tahun 2020, yang
selanjutnya diperbarui dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 134.K/HK.02/MEM.M
Tahun 2021 terbukti meningkatkan efisiensi biaya operasional, sehingga capaian
utilitas kinerja industri ubin keramik tahun 2021 mencapai 72%, atau tertinggi
dalam lima tahun terakhir.
Strategi pemulihan yang tepat tentunya berdampak pada perbaikan
berkesinambungan sehingga kinerja ekspor industri keramik nasional pada kuartal
I tahun 2022, menurut data yang diolah dari BPS, mampu tumbuh positif sebesar
12% dengan total volume 3,9 juta meter persegi yang didukung oleh peningkatan
penjualan ke negara Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Pencapaian positif kinerja ekspor juga diikuti dengan penurunan volume
impor sebesar 21% (year on year) dari 18,5 juta meter persegi menjadi 14,4 juta
meter persegi, yang berdampak pada kenaikan utilitas pada kuartal I-2022 berada
di level 83%.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2022 mencapai
US$93,47 miliar atau naik 38,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Sementara ekspor nonmigas mencapai US$88,73 miliar atau naik 39,12 persen.
Prestasi
kinerja industri keramik nasional ini tentunya didukung dengan keberadaan Balai
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
yang menyelenggarakan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi,
standardisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya, yang dapat memastikan
kualitas produk keramik secara akurat dan terpercaya.
Dari awal pendiriannya pada tahun 1922 pada masa Pemerintahan Kolonial
Belanda, dengan nama "Het Keramische Laboratorium", Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam terus
berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi industri keramik nasional.
Dalam perjalanan pengabdiannya, Balai Besar ini juga melayani jasa
standardisasi hingga sertifikasi, pendampingan pengembangan usaha industri
meliputi industri kaca (baik untuk bangunan, automotif, hingga alat kesehatan),
industri refraktori, serta mineral nonlogam lainnya.
Momentum 100 tahun ini hendaknya menjadi tonggak
bagi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam memberikan pelayanan prima serta
bersinergi memajukan industri keramik dan turunannya, sehingga industri keramik
nasional dapat berjaya di negeri sendiri, berdaya saing di pasar global dan menciptakan
inovasi yang berkelanjutan.
Pada acara tersebut hadir juga Kepala Badan Standardisasi dan Pelayanan
Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi yang menyatakan
pihaknya akan meluncurkan serangkaian kebijakan yang meliputi optimalisasi
pemanfaatan teknologi Industri untuk keperluan banyak hal.
”Akan terus berfokus pada upaya menunjang daya saing industri melalui
infrastruktur standardisasi industri serta pemanfaatan sumber daya industri
melalui pemanfaatan teknologi industri, dengan meluncurkan serangkaian
kebijakan yang meliputi optimalisasi pemanfaatan teknologi Industri
berorientasi substitusi impor, penumbuhan circular economy dan peningkatan daya
saing melalui penguatan standardisasi industri dan implementasi industri 4.0,”
katanya.
Industri keramik nasional terus berkembang selama lebih dari 30 tahun
dan merupakan salah satu industri yang didukung oleh ketersediaan bahan baku
yang melimpah. Prospek industri keramik nasional dalam jangka panjang cukup
baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat karena
didukung oleh pertumbuhan pembangunan seperti properti dan perumahan.
Industri keramik yang terdiri dari ubin, saniter, tableware, kaca,
refraktori serta produk mineral nonlogam lainnya telah memberikan kontribusi
yang cukup signifikan dalam mendukung pembangunan nasioanal melalui penyediaan
kebutuhan domestik, perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja.
Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing industri, Balai Besar Keramik dan Mineral Nonlogam
hadir sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi,
pelatihan, konsultansi dan optimalisasi teknologi industri.
BBSPJIKMN serta Balai-balai di lingkungan Kementerian Perindustrian
juga hadir sebagai problem solver, serta senantiasa melakukan pendampingan bagi
pelaku industri nasional. Tugas dan fungsi Balai Besar Keramik dan Mineral Nonlogam
ini sesugguhnya telah melekat sejak satu abad yang lalu di bawah "Het
Keramische Laboratorium".
Disampaikan juga pada acara webinar Temu Usaha Industri ini beberapa
kebijakan industri keramik dan mineral non logam diantaranya kebijakan TKDN;
Sertifikasi Industri Hijau; Pemeriksaan Produk Halal dan Implementasi Industri
4.0 oleh para pejabat eselon 2 Kementerian Perindustrian.
Penandatanganan MOU antara BBSPJIKMNL dengan PT. Chandra Asih; ULBI
(Poltekpos); Disperindag Propinsi Sumatera Utara dan Universitas Jenderal Ahmad
Yani. Kemudian pemberian penghargaan kepada pelanggan loyal BBSPJIKMNL dan
penyerahan SPPT-SNI Via Ampul kepada PT. Schoot Igar Glass dan peluncuran
perangko 100th BBSPJIKMNL.