Sumber : minews.id
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan berbagai
strategi dalam upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas industri keramik
nasional.
“Prospek industri
keramik dalam jangka panjang juga masih cukup baik seiring dengan pertumbuhan
pasar dalam negeri yang terus meningkat karena ditopang oleh pertumbuhan
pembangunan seperti properti dan perumahan,” ujar Kepala Badan
Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi.
Andi menyebut,
industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen ubin,
saniter, tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam
lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak
perekonomian nasional. “Apalagi, perkembangan investasi industri keramik
di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan
devisa, maupun penyerapan tenaga kerja,” paparnya.
Andi menyampaikan,
dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam,
pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar
bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas
pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Dalam hal ini,
perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa
Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).
“BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku,” ujarnya. Guna mencapai sasaran tersebut, BBSPJIKMN melaksanakan Konsinyering Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat, pada 4-6 Desember 2023.
Kepala BBSPJIKMN,
Azhar Fitri, mengungkapkan, kegiatan konsinyering bertujuan untuk meninjau
kembali layanan yang telah disediakan, serta mengevaluasi dan memastikan bahwa
layanan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan. “Selain itu memberikan
ruang diskusi bagi industri dan sebagai penyedia jasa layanan kami akan terus
meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan, dan dapat menjalin kerja
sama yang baik dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Azhar menyampaikan,
Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis dalam
pengembangan industri keramik nasional, antara lain meningkatkan program
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengawasan pelaksanaan
standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam
negeri.
“Sementara itu,
yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri
berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis,
optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun
dan perekayasaan industri,” imbuhnya.
Seiring dengan
persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk
meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya
manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang
dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.
“Berkaitan dengan
hal tersebut, BBSPJIKMN telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu
layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan
Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan
diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam
rangka peningkatan daya saing industri keramik nasional,” tandasnya.