Sumber : www.tribunnews.com
Tayang: Kamis, 6 Juni 2024 11:41 WIB
JAKARTA - Kementerian Perindustrian meningkatkan daya saing industri keramik nasional
dengan menerapkan standarisasi produk.
Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa
Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Standardisasi
dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) Bandung,
memiliki peranan penting dalam memastikan bahwa komoditas keramik dan
mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam
negeri memenuhi standar mutu yang berlaku.
Oleh karenanya, BBSPJIKMN menyelenggarakan Temu Usaha Industri keramik dalam negeri. Mengusung tema "Peran
Standardisasi Industri Keramik dan Mineral Nonlogam untuk Meningkatkan Daya
Saing Industri Nasional".
"Kami berharap kegiatan Temu Usaha
Industri ini dapat mendukung dan mendorong kinerja industri keramik dan mineral
nonlogam nasional agar menjadi lebih baik," tutur Kepala Badan
Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian
Andi Rizaldi, Rabu (5/6/2024).
Sebagai informasi, kinerja subsektor industri Barang Galian Non Logam (BGNL) yang
menaungi industri keramik dan mineral nonlogam lainnya, mampu tumbuh
signifikan pada triwulan IV tahun 2023 sebesar 9,17 persen, naik dibanding
triwulan I-2023 yang mengalami kontraksi minus 2,1 persen.
Kepala BBSPJIKMN Azhar Fitri, menerangkan
kegiatan Temu Usaha Industri bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi antara
pemangku kepentingan industri, memberikan
wawasan tentang tren terbaru dan tantangan di pasar global, memperluas jaringan
bisnis dan peluang kerja sama, serta mendorong keberlanjutan dan penggunaan
teknologi hijau dalam industri.
"Dalam acara ini juga diselenggarakan
seminar yang membahas pengamanan industri dalam mendukung daya saing industri nasional, tantangan dan daya saing industri keramik nasional, penerapan sertifikasi industri hijau di bidang keramik, juga paparan dari perwakilan dari SIRIM
Malaysia yang akan membawakan topik Understanding SIRIM: Malaysias Standard of
Excellence yang dihadiri oleh pelaku industri dalam negeri, asosiasi, lembaga
pemerintahan lintas sektoral serta pegawai dari satuan kerja di lingkungan Kemenperin," jelas Azhar.
Dalam rangkaian Temu Usaha Industri, dilaksanakan pula penandatanganan MoU
kerjasama dengan PT Bamas Mulia Feldsparindo dalam rangka optimalisasi
teknologi pengolahan feldspar menggunakan teknologi magnetic separator.
Selain itu, dilakukan pula penyerahan
sertifikat kompetensi SDM industri keramik, yang diserahkan kepada PT Lucky Indah Keramik,
PT Narumi Indonesia dan PT Roca Refractories.
Penyerahan sertifikat Sistem Manajemen Mutu
(SMM) diberikan untuk PT Rumah Keramik Indonesia, Sertifikat Industri Hijau
untuk PT Muliaglass dan PT Sango Ceramics Indonesia.