Handoko Setyo Kuncoro,
Suhanda S, Muhammad Syaifun Nizar, Ratih Resti Astari, Didit Nur Rahman, Evvy
Kartini, Bambang Prihandoko
Abstrak
Industrialisasi baterai
litium di Indonesia selain membutuhkan teknologi mineral juga memerlukan
dukungan bahan baku lokal. Elektrolit padat merupakan salah satu komponen sel
baterai lithium yang menentukan kestabilan kerja (long life-time) baterai dan
keamanan penggunaannya. Pada penelitian ini dilakukan sintesis elektrolit padat
untuk baterai sekunder jenis Lithium Aluminium Titanium Phosphate (LATP) dengan
variasi LATP.n% Li2O dimana Li2O berfungsi sebagai aditif peningkat
konduktivitas dengan n=0,5,10. Secara teoritis kandungan elektrolit padat LATP
terbesar adalah bahan Titanium Phosphate (TiP) sekitar 80% fraksi beratnya,
bahan tersebut dapat diperoleh dari bahan mineral alami seperti ilmenit dan
apatit yang ada di Indonesia. Telah lolos industrialisasi komponen baterai
dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) material melebihi 60%. Material TiP
dibuat dengan metode sintering destruksi dan asam basa, sedangkan LATP.n% Li2O
dibuat menggunakan metode metalurgi serbuk dan sintering dengan pemanasan awal 400
°C. Hasil uji XRD menunjukkan pola difraksi TiP mirip dengan TiP. pola dari
referensi publikasi lain. Adanya sedikit perbedaan pada pola XRD menunjukkan
adanya kelebihan kandungan rutil TiO2 pada material TiP dan pengotor lainnya,
hal ini juga dibuktikan dengan hasil uji XRF. Hasil uji SEM memberikan
mikrograf yang memamerkan blok kristal sesuai dengan bentuk yang dijelaskan
oleh referensi lain. Material LATP yang dibuat memiliki mekanisme konduktivitas
ionik yang tunggal dan stabil berdasarkan interpretasi diagram plot Cole-cole.
Hasil uji konduktivitas ionik LATP.n% Li2O menunjukkan variasi dengan n = 5
mempunyai konduktivitas (4,5x10-5 S/cm) lebih tinggi dibandingkan variasi
lainnya.
Kata kunci
TiP, LATP, elektrolit padat, bahan alami, baterai lithium,
konduktivitas ionic