Sumber : kemenperin.go.id
Industri keramik di
Indonesia semakin berkembang dan berpotensi bisa lebih berdaya saing. Hal ini
lantaran salah satunya didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian menyiapkan beragam jurus jitu dalam
upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas industri keramik nasional.
“Prospek industri
keramik dalam jangka panjang juga masih cukup baik seiring dengan pertumbuhan
pasar dalam negeri yang terus meningkat karena ditopang oleh pertumbuhan
pembangunan seperti properti dan perumahan,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI)
Kemenperin, Andi Rizaldi di Garut, Jawa Barat, Kamis (7/12).
Kepala BSKJI
mengemukakan, industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen ubin,
saniter, tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam
lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak
perekonomian nasional. “Apalagi, perkembangan investasi
industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas,
perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja,” sebutnya.
Merujuk laporan dari Asosiasi Aneka Industri
Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada tahun 2023
diproyeksi sebesar 551 juta m2, dan akan ditingkatkan menjadi 625 juta m2 pada
tahun 2024. Adapun tingkat utilisasi saat ini adalah 78%, dan akan ditingkatkan
menjadi 82% pada tahun 2024.
Andi menambahkan, selain industri keramik, sektor yang
turut berperan penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur di tanah air adalah industri
semen. Adapun produksi semen sepanjang tahun 2022 lebih dari 64 juta
ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.
“Di samping itu, sektor lain yang juga
mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia adalah industri
kaca lembaran,” imbuhnya. Berdasarkan data Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri
ini diyakini mampu
meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023 atau tumbuh 4,8% dibanding
tahun lalu 1,23 juta ton.
Andi menyatakan,
dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam,
pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar
bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas
pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Dalam hal ini,
perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa
Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).
“BBSPJIKMN
memiliki peranan penting
dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh
industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku,” tegasnya. Guna mencapai sasaran
tersebut, pada 4-6 Desember 2023, BBSPJIKMN melaksanakan Konsinyering
Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat.
Kepala BBSPJIKMN
Azhar Fitri menyampaikan bahwa kegiatan konsinyering bertujuan untuk meninjau
kembali layanan yang telah disediakan, serta mengevaluasi dan memastikan bahwa
layanan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan. “Selain itu memberikan
ruang diskusi bagi industri dan sebagai penyedia jasa layanan kami akan terus
meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan, dan dapat menjalin kerja
sama yang baik dengan berbagai pihak,” paparnya.
Azhar
mengungkapkan, Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan
strategis dalam pengembangan industri keramik nasional, antara lain
meningkatkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan
pengawasan pelaksanaan standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang
beredar di pasar dalam negeri.
“Sementara itu,
yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri
berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis,
optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun
dan perekayasaan industri,” sebutnya. Pada tahun 2023, BBSPJIKMN telah
memberikan pelayanan jasa kepada lebih dari 485 mitra baik dari kalangan
industri kecil dan menengah, industri besar, dunia pendidikan dan instansi pemerintah.
Seiring dengan
persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk
meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya
manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang
dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.
“Berkaitan dengan
hal tersebut, BBSPJIKMN telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu
layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan
Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan
diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam
rangka peningkatan daya saing industri keramik nasional,” pungkasnya.
Sumber : koran-jakarta.com
JAKARTA - Industri keramik di Indonesia makin berkembang sehingga lebih berdaya saing. Hal itu didukung ketersediaan bahan baku berlimpah. Karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan beragam jurus jitu untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas industri keramik nasional.
"Prospek industri keramik dalam jangka panjang juga masih cukup baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat karena ditopang oleh pertumbuhan pembangunan seperti properti dan perumahan,"kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi melalui keterangannya dari Garut, Jawa Barat, Kamis (7/12).
Kepala BSKJI mengemukakan industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam lainnya, telah berkontribusi signifikan dalam mendongkrak perekonomian nasional. Apalagi, perkembangan investasi industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja.
Merujuk laporan dari Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada 2023 diproyeksi sebesar 551 juta m2, dan akan ditingkatkan menjadi 625 juta m2 pada 2024. Adapun tingkat utilisasi saat ini mencapai 78 persen, dan akan ditingkatkan menjadi 82 persen pada 2024.
Andi menambahkan, selain industri keramik, sektor yang turut berperan penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur di tanah air adalah industri semen. Adapun produksi semen sepanjang 2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.
"Di samping itu, sektor lain yang juga mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia adalah industri kaca lembaran, imbuhnya. Berdasarkan data Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri ini diyakini mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023 atau tumbuh 4,8 persen dibanding tahun lalu sebanyak 1,23 juta ton.
Andi menyatakan, dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam, pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Dalam hal ini, perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).
BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri.
Sumber : minews.id
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan berbagai
strategi dalam upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas industri keramik
nasional.
“Prospek industri
keramik dalam jangka panjang juga masih cukup baik seiring dengan pertumbuhan
pasar dalam negeri yang terus meningkat karena ditopang oleh pertumbuhan
pembangunan seperti properti dan perumahan,” ujar Kepala Badan
Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi.
Andi menyebut,
industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen ubin,
saniter, tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam
lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak
perekonomian nasional. “Apalagi, perkembangan investasi industri keramik
di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan
devisa, maupun penyerapan tenaga kerja,” paparnya.
Andi menyampaikan,
dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam,
pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar
bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas
pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Dalam hal ini,
perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa
Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).
“BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku,” ujarnya. Guna mencapai sasaran tersebut, BBSPJIKMN melaksanakan Konsinyering Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat, pada 4-6 Desember 2023.
Kepala BBSPJIKMN,
Azhar Fitri, mengungkapkan, kegiatan konsinyering bertujuan untuk meninjau
kembali layanan yang telah disediakan, serta mengevaluasi dan memastikan bahwa
layanan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan. “Selain itu memberikan
ruang diskusi bagi industri dan sebagai penyedia jasa layanan kami akan terus
meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan, dan dapat menjalin kerja
sama yang baik dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Azhar menyampaikan,
Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis dalam
pengembangan industri keramik nasional, antara lain meningkatkan program
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengawasan pelaksanaan
standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam
negeri.
“Sementara itu,
yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri
berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis,
optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun
dan perekayasaan industri,” imbuhnya.
Seiring dengan
persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk
meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya
manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang
dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.
“Berkaitan dengan
hal tersebut, BBSPJIKMN telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu
layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan
Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan
diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam
rangka peningkatan daya saing industri keramik nasional,” tandasnya.
Sumber : voi.id
JAKARTA - Industri keramik di Indonesia belum pulih sepenuhnya. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) terus berupaya meningkatkan daya saing industri keramik nasional yang dinilai prospektif menyusul pertumbuhan properti dan perumahan.
Kepala BSKJI Andi Rizaldi mengatakan, dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam, pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan.
Dalam hal ini, perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).
"BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku," kata Andi dalam keterangan tertulisnya yang diterima VOI, Kamis, 7 Desember.
Andi mengatakan, industri tersebut perlu didorong. Sebab, industri keramik beserta sektor terkaitnya, seperti produsen ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam lainnya telah memberikan kontribusi signifikan dalam mendongkrak perekonomian nasional.
"Apalagi, perkembangan investasi industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja," ujarnya.
Oleh karena itu BBSPJIKMN melaksanakan Konsinyering Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat, pada 4-6 Desember 2023.
Kepala BBSPJIKMN Azhar Fitri menyebut, kegiatan konsinyering bertujuan untuk meninjau kembali layanan yang telah disediakan serta mengevaluasi dan memastikan layanan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Selain memberikan ruang diskusi bagi industri dan sebagai penyedia jasa layanan, kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan berkelanjutan, dan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan berbagai pihak," tuturnya.
Pada 2023 ini, BBSPJIKMN sendiri telah memberikan pelayanan jasa kepada lebih dari 485 mitra, baik dari kalangan industri kecil dan menengah, industri besar, dunia pendidikan dan instansi pemerintah.
"Sementara itu, yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun dan perekayasaan industri," ungkapnya.
Lebih lanjut, Azhar mengatakan, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.
"Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan, diharapkan BBSPJIKMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam rangka peningkatan daya saing industri keramik nasional," imbuhnya.
Adapun berdasarkan laporan dari Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada 2023 diproyeksi sebesar 551 juta meter persegi dan akan ditingkatkan menjadi 625 juta meter persegi pada 2024.
Sementara, tingkat utilisasi saat ini sudah mencapai 78 persen dan akan ditingkatkan menjadi 82 persen pada 2024.
Sumber : ipol.id
Industri keramik di Indonesia semakin berkembang dan berpotensi bisa lebih berdaya saing. Hal ini lantaran salah satunya didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian menyiapkan beragam jurus jitu dalam upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas industri keramik nasional.
“Prospek industri keramik dalam jangka panjang juga masih cukup baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat karena ditopang oleh pertumbuhan pembangunan seperti properti dan perumahan,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi di Garut, Jawa Barat, Kamis (7/12).
Kepala BSKJI mengemukakan, industri keramik beserta sektor terkaitnya seperti produsen ubin, saniter, tableware, kaca, refraktori, serta produk mineral nonlogam lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak perekonomian nasional. “Apalagi, perkembangan investasi industri keramik di Indonesia terus tumbuh sehingga memacu dari sisi kapasitas, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja,” sebutnya.
Merujuk laporan dari Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), produksi keramik di Indonesia pada tahun 2023 diproyeksi sebesar 551 juta m2, dan akan ditingkatkan menjadi 625 juta m2 pada tahun 2024. Adapun tingkat utilisasi saat ini adalah 78%, dan akan ditingkatkan menjadi 82% pada tahun 2024.
Andi menambahkan, selain industri keramik, sektor yang turut berperan penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur di tanah air adalah industri semen. Adapun produksi semen sepanjang tahun 2022 lebih dari 64 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 63 juta ton.
“Di samping itu, sektor lain yang juga mendukung pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia adalah industri kaca lembaran,” imbuhnya. Berdasarkan data Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), industri ini diyakini mampu meraih penjualan hingga 1,29 juta ton pada 2023 atau tumbuh 4,8% dibanding tahun lalu 1,23 juta ton.
Andi menyatakan, dalam menghadapi peluang dan tantangan industri keramik dan mineral nonlogam, pihaknya mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan BSKJI agar bertahap menuju Badan Layanan Umum (BLU), dengan meningkatkan kualitas pelayanan ke industri dan melakukan perluasan lingkup layanan. Dalam hal ini, perannya dilaksanakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Non Logam (BBSPJIKMN).
“BBSPJIKMN memiliki peranan penting dalam memastikan komoditi keramik dan mineral nonlogam yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memenuhi standar mutu yang berlaku,” tegasnya. Guna mencapai sasaran tersebut, pada 4-6 Desember 2023, BBSPJIKMN melaksanakan Konsinyering Evaluasi Layanan di Garut, Jawa Barat.
Kepala BBSPJIKMN Azhar Fitri menyampaikan bahwa kegiatan konsinyering bertujuan untuk meninjau kembali layanan yang telah disediakan, serta mengevaluasi dan memastikan bahwa layanan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan. “Selain itu memberikan ruang diskusi bagi industri dan sebagai penyedia jasa layanan kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan, dan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan berbagai pihak,” paparnya.
Azhar mengungkapkan, Kemenperin telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis dalam pengembangan industri keramik nasional, antara lain meningkatkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengawasan pelaksanaan standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam negeri.
“Sementara itu, yang sudah kami lakukan di antaranya kegiatan pelayanan jasa teknis industri berupa layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, konsultansi, serta rancang bangun dan perekayasaan industri,” sebutnya.
Pada tahun 2023, BBSPJIKMN telah memberikan pelayanan jasa kepada lebih dari 485 mitra baik dari kalangan industri kecil dan menengah, industri besar, dunia pendidikan dan instansi pemerintah.
Seiring dengan persiapan BBSPJIKMN menuju BLU, lanjut Azhar, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dengan berfokus pada kompetensi sumber daya manusia maupun memperluas jangkauan layanan dan menambah jenis layanan yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan industri keramik nasional.
“Berkaitan
dengan hal tersebut, BBSPJIKMN telah mengembangkan beberapa layanan baru, yaitu
layanan konsultansi Indi 4.0, verifikasi TKDN, Lembaga Pemeriksa Halal, dan
Lembaga Sertifikasi Profesi. Dengan semakin bertambahnya jangkauan layanan
diharapkan BBSPJI KMN dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam rangka
peningkatan daya saing industri keramik nasional,” pungkasnya.
Penulis: Humas BBSPJIKMN
Administrator: Prakom BBSPJIKMN
Peningkatan kinerja ekonomi di Indonesia tidak
terlepas dari peran peningkatan daya saing khususnya di bidang sektor industri.
Berdasarkan laporan Global Competitiveness Index tahun 2023 yang dirilis oleh
International Institute for Management Development (IMD) peringkat daya saing
Indonesia naik dari posisi ke-44 menjadi ke-34 atau menanjak 10 level.
Pemeringkatan yang dilakukan oleh IMD tersebut didasarkan pada empat kriteria,
yaitu kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis dan
infrastruktur.
Peningkatan daya
saing sektor industri di Indonesia salah satunya didukung oleh aktifitas
kinerja sektor industri manufaktur yang terus berupaya bertahan dan maju di
tengah kondisi tekanan ekonomi global yang belum stabil. Hal ini ditandai dari
capaian Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh
S&P Global Market Intelellingence Jingyl Pan, pada November 2023 menguat ke
level 51,7 atau meningkat 0,2 poin dari Oktober 2023 yang berada di posisi
51,5. Artinya ekspansi sektor manufaktur Indonesia masih bertahan hingga
triwulan IV tahun 2023.
Kinerja sektor
industri manufaktur keramik dan bahan galian nonlogam tidak terlepas dari
penerapan SNI wajib yang menjadi salah satu kebijakan Kemenperin dalam upaya
memberi perlindungan keamanan, keselamatan konsumen, menjaga kelestarian
lingkungan hidup, jaminan mutu produk dan mendorong kapasitas produksi industri
dalam negeri. Pelaksanaan penerapan SNI wajib keramik didukung oleh Lembaga
Sertifikasi (LS) yang telah terakreditasi oleh KAN salah satunya adalah Lembaga
Sertifikasi BBSPJIKMN.
Dalam rangka pemeliharaan
akreditasi terkait ketidakberpihakkan, LS BBSPJIKMN menyelenggarakan Rapat
Komite Ketidakberpihakkan (12/12/2023) di Jakarta, dengan agenda
mengevaluasi unjuk kinerja Lembaga Sertifikasi BBSPJIKMN, membantu
mengembangkan persiapan menuju Badan Layanan Umum (BLU) dan kebijakan yang
berkaitan dengan ketidakberpihakan dan tetap menjaga kegiatan sertifikasi yang
konsisten dan berkelanjutan.
Azhar Fitri Kepala
BBSPJIKMN menyampaikan bahwa kegiatan ini juga memberikan saran mengenai
hal-hal yang dapat mempengaruhi kepercayaan sertifikasi, termasuk keterbukaan
dan persepsi publik, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan sertifikasi
BBSPJIKMN yang lebih baik kepada seluruh stakeholder. Semoga hasil rapat hari
ini dapat mendukung dan membantu mendorong peningkatan daya saing industri,
khususnya industri keramik dan mineral nonlogam dalam negeri.
Ketua Rapat Komite Pengaman
Ketidakberpihakkan (KPK) Doddy Rahadi, beliau sebagai Staf Ahli Menteri
Perindustrian bidang iklim usaha dan investasi, menerangkan dalam sambutannya
bahwa
Kementerian Perindustrian terus berupaya menjaga dan memperbaiki iklim berusaha
dan investasi di Indonesia tetap aman dan kondusif, untuk mendorong lajunya
kinerja sektor industri manufaktur. Adapun indikator yang masih menjadi
perhatian adalah penerapan dan pengawasan implementasi standardisasi industri,
mendorong kinerja ekspor berbasis bahan baku lokal dan hilirisasi, mendukung
pertumbuhan ekonomi berkualitas di era industri 4.0, dekarbonisasi sektor
industri manufaktur dengan teknologi yang efisiensi energi dan perubahan cara
kerja serta mekanisme perdagangan karbon.
Strategi dekarbonisasi sektor industri secara
umum terdiri atas: (1) teknologi hemat energi dan rendah emisi, (2) penggunaan
Energi Baru Terbarukan (EBT), (3) efisiensi energi, air, dan bahan baku, serta
(4) manajemen limbah dan ekonomi sirkular sebagai langkah percepatan menuju
pencapaian target Net Zero Emission (NZE) tahun 2050. Diharapkan industri
manufaktur dapat mempersiapkan diri dan berkontribusi tercapainya NZE.
Oleh sebab itu, Kementerian Perindustrian saat
ini sedang dalam upaya merumuskan, menyusun strategi dan rencana aksi
dekarbonisasi sektor industri untuk jangka menengah dan panjang bagi sektor
industri.
Diharapkan juga adanya peran dari Lembaga
Sertifikasi BBSPJIKMN sebagai Unit Pelayanan Teknis untuk mengembangkan ruang
lingkup layanannya, yaitu dengan mendirikan Lembaga Verifikasi Validasi (LVV)
yang berfungsi/berperan untuk melakukan penilaian kesesuaian untuk
kegiatan Verifikasi dan/ atau Validasi
Emisi Gas Rumah Kaca yang terakreditasi.
Kegiatan sertifikasi dijalankan sesuai dengan
aturan yang berlaku, baik sertifikasi produk, sistem manajemen mutu dan
industri hijau diharapkan dapat berperan dan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kualitas produk nasional
khususnya produk keramik, kaca dan mineral nonlogam lainnya.
Lembaga Sertifikasi BBSPJIKMN diharapkan selalu
berpegang teguh pada prinsip ketidakberpihakan dalam memberikan pelayanan
sertifikasi. Melakukan aktifitas pelayanan sertifikasi secara profesional,
tidak memihak, tidak terpengaruh oleh kedekatan hubungan, aspek komersial,
finansial dan hal lainnya yang dapat mengancam ketidakberpihakan.
Dengan terbitnya Peraturan turunan dari Peraturan Pemerintah No. 28
tahun 2021 mengenai Penyelenggaaraan Bidang Perindustrian yaitu Permenperin No.
45 Tahun 2022 Tentang Standardisasi Industri. Ke depan, alur proses sertifikasi
wajib diharuskan terdaftar melalui SIINAS Kementerian Perindustrian, dengan
harapan dapat memudahkan dari sisi monitoring terhadap proses sertifikasi.
Selain itu, Produsen Luar Negeri wajib memiliki perwakilan di Indonesia,
sehingga diharapkan produk impor khususnya produk keramik, kaca dan mineral
nonlogam dapat dibatasi.
Dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama dalam
mendukung kinerja industri keramik dan mineral nonlogam nasional, sehingga dapat berjaya
di negeri sendiri dan berdaya saing di pasar global.
Foto bersama Kepala BBSPJIKMN dengan Kepala BISIP beserta tim
Penulis: Humas BBSPJIKMN
Administrator: Prakom
BBSPJIKMN
Balai Informasi Standar Instrumen Pertanian (BISIP) adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, yang telah bertransformasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sejak September 2022.
Adapun tujuan BISIP melakukan studi banding ke BBSPJIKMN (22/12/2023) adalah untuk mengetahui prosedur dan mekanisme tugas dan fungsi kegiatan optimalisasi pemanfaatan teknologi industri (opti) yang sudah berjalan di BBSPJIKMN. Kegiatan opti di BBSPJIKMN merupakan kegiatan layanan jasa teknis dalam bentuk PNBP, yang diberikan kepada industri sebagai bentuk dukungan pada pengembangan industri keramik di Indonesia.
Azhar Fitri Kepala BBSPJIKMN menjelaskan bahwa tujuan kegiatan layanan jasa ini adalah membantu industri keramik dalam penyediaan jasa optimalisasi pemanfaatan teknologi industri yang mencakup peralatan uji (kendali mutu), transfer teknologi, kemitraan layanan jasa industri, pemanfaatan limbah dan peralatan proses.
“Bagi IKM layanan opti ini dapat berbentuk keikutsertaan industri dalam program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) dan Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) yang diluncurkan oleh BSKJI Kemenperin”, ungkap Kristanto Wahyudi Ketua Tim Kerja optimalisasi teknologi BBSPJIKMN.
Program Percepatan Pemanfaatan Teknologi melalui DAPATI adalah program yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian melalui Pusat OPTIJI-BSKJI. Pendanaan DAPATI diberikan dengan skema kemitraan yang diperlukan untuk jasa konsultasi teknologi. Adapun pelaksanaannya dilakukan oleh Balai Besar Standardisasi dan Balai Standardisasi sebagai unit pelayanan teknis dibawah BSKJI berperan sebagai penyedia jasa guna membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi IKM dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan kemandirian industri.
Adapun tujuan dan manfaat program DAPATI bagi IKM adalah: 1) Untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu produk, dan atau desain produk yang dapat meningkatkan daya saing; 2) Mendapatkan bantuan tenaga ahli/konsultan teknologi industri untuk menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan IKM; 3) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan di bidang teknis produksi, mesin peralatan, lingkungan dan manajemen untuk pengembangan teknologi industri.
Program DAPATI diperuntukkan bagi industri kecil dan menengah yang memiliki legalitas berusaha di sektor industri, dan mampu membiayai cost sharing minimal sebesar 25% dari biaya konsultansi. Bentuk bantuan dalam program DAPATI ini adalah bantuan sebagian pendanaan yang diperlukan untuk pelayanan jasa konsultansi teknologi dan pendampingan tenaga ahli dari Balai Besar dan Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri di lingkungan BSKJI.
Ruang lingkup jasa konsultansi teknologi industri yang dapat diberikan oleh Balai melalui program DAPATI ini meliputi :
l Perbaikan teknologi proses produksi dalam rangka peningkatan
produktifitas dan efisiensi;
l Perbaikan lay-out mesin/peralatan produksi dalam rangka peningkatan
efisiensi produksi;
l Pengembangan produk baru, perbaikan mutu produk dan kendala sesuai
dengan standar yang ditetapkan;
l Penerapan dan perbaikan teknologi pencegahan, pencemaran dan teknologi
daur ulang;
l Penerapan dan perbaikan sistem pengendali mutu
Tentunya kebutuhan konsultansi teknologi industri tiap IKM akan berbeda disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan prioritas yang diperlukan.
Permasalahan yang dihadapi IKM antara lain karena masih terbatasnya pemanfaatan pengetahuan soal desain produk, kualitas mutu produk, teknologi proses bahan baku yang lebih efisien disamping itu masih banyak dunia usaha yang sangat bergantung pada teknologi dari luar negeri, atau teknologi perusahaan induknya, dan masih terbatasnya akses terhadap sumber-sumber informasi, teknologi, pelayanan pemasaran online, kompetensi tenaga kerja dan adanya keengganan IKM untuk menggunakan tenaga ahli dari luar perusahaan, karena alasan biaya serta budaya yang masih melekat serta pola pikir yang masih perlu ditingkatkan dalam proses produksi.
Salah satu faktor penunjang perpanjangan mata rantai produksi serta peningkatan nilai tambah produktivitas dan daya saing industri adalah peningkatan mutu/proses dan diversifikasi produk/proses melalui pendampingan konsultansi.
Nuning Nugrahani Kepala Balai Informasi Standar Instrumen Pertanian menyampaikan bahwa tusi opti ini merupakan hal baru bagi unitnya yang perlu adaptif dengan kebutuhan industri, dan dampaknya harus mempunyai nilai tambah dan manfaat bagi industri.
Kegiatan studi banding diakhiri dengan menjelaskan lebih lanjut prosedur dan mekanisme layanan opti ini sesuai dengan standar layanan yang telah ditetapkan oleh BBSPJIKMN sebagai bahan wacana bagi tim BISIP
BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam kembali mendapat penghargaan sebagai Penyedia Layanan Jasa Konsultansi Teknologi Industri terbaik dalam acara KICK OFF DAPATI TAHUN 2024 di Makassar, Kamis (14/03/2024).
Penulis:
Humas BBSPJIKMN dan Tim DAPATI Yudistira 2023
Administrator:
Prakom BBSPJIKMN
Tanggal: Maret 2024
Pencapaian luar biasa kembali ditorehkan oleh Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam
(BBSPJIKMN) melalui Tim Pelaksanaan Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri
(OPTI) dalam membina Industri Kecil dan Menengah (IKM). Sebuah penghargaan yang kembali diraih
dalam penghargaan bertajuk “Kick Off DAPATI Tahun 2024” yang diselenggarakan
oleh Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa
Industri (BSKJI) di Makassar, Kamis (14/03/2024).
Hal ini mengulang prestasi dalam penghargaan yang sama dengan yang diraih pada acara “Kick Off DAPATI Tahun 2023” lalu. Saat itu BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam meraihnya dengan membina IKM Naruna Ceramic yang memproduksi peralatan makan dan minum (tableware) yang terletak di Salatiga, Jawa tengah. Dan pada tahun 2024 ini BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam kembali meraih penghargaan tersebut dengan membina IKM Yudistira.
Kepala Badan
Satndardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Bpk. Andi Rizaldi menyerahkan
penghargaan kepada IKM Yudistira sebagai perusahaan industri dengan kinerja
terbaik yang diterima langsung oleh Bpk. Yudistira selaku owner IKM Yudistira.
Yudistira adalah salah satu nama Industri Kecil dan Menengah
(IKM) yang berada di kawasan Plered, Purwakarta, Jawa Barat. Kawasan
Plered Purwakarta sangat dikenal dengan salah satu sentra industri keramik di Jawa Barat. Salah
satu unggulan IKM ini yakni memproduksi bata tempel sebagai bidang usahanya.
Pemasaran produk bata tempel ini tak hanya di wilayah Jawa Barat saja tetapi
sudah menjangkau sampai luar pulau Jawa diantaranya Sumatera dan Kalimantan.
Usaha yang didirikan oleh Bapak Yudistira yang juga menjadi nama dari IKM ini, berdiri pada tahun 2022 dan saat ini memperkerjakan 9 orang tanaga kerja. IKM Yudistira selain memproduksi bata tempel juga memproduksi roster dan paving blok. Dari ketiga produksi tersebut IKM Yudistira dapat memproduksi 3000 sampai 3500 pcs/bulan dengan kapasitas terpasang 60 m2/bulan. Dalam produksinya produk bata tempel menggunakan bahan baku yang 100% lokal yang terdiri dari campuran semen dan grog (pecahan genteng) atau kalsit. Pembuatan bata tempel ini pun sangatlah sederhana serta tidak ada proses pembakaran dalam pemrosesannya.
Foto kiri: Bata tempel merah (samot) dan putih (kalsit).
Foto
kanan: Pengaplikasiannya di dalam sebuah bangunan.
Produk bata tempel ini adalah salah satu unsur yang
diperuntukan bagi bangunan yang mempunyai sifat dekoratif dan memperbagus serta
memperindah fasad bangunan. Sehingga umumnya bata tempel ini dipasang di luar
bangunan dan biasanya di bagian depan. Di IKM Yudistira produk yang cukup
populer dan permintaannya cukup tinggi adalah bata tempel merah yang berbahan
baku samot bata atau genteng. Rangkaian proses pembuatan bata tepel ini
meliputi pengolahan bahan baku, pencampuran, pencetakan dan pengeringan.
Kendala yang dihadapi oleh IKM Yudistira adalah selalu
membeli bahan baku samot dari pihak lain. Samot merupakan material halus yang
dihasilkan dari penggilingan bongkahan/grog bata atau genteng. Disaat pengiriman samot sebagai bahan baku terbatas dari pemasok,
sementara permintaan dari pelanggan tinggi maka IKM Yudistira pun mengalami
kendala untuk memenuhi permintaan pelanggan tersebut.
Hal inilah yang membuat BBSPJI Keramik dan Mineral
Nonlogam hadir memberi solusi melalui Program Dana Kemitraan Peningkatan
Teknologi Industri (DAPATI) Tahun 2023. Sebagaimana telah diketahui bersama
bahwa BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam selalu berkomitmen untuk
melaksanakan berbagai kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam
mendorong kemajuan teknologi keramik dan mineral nonlogam. Hal ini merupakan
tujuan BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam pengabdiannya kepada
masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam kegiatan DAPATI 2023, BBSPJI Keramik dan Mineral
Nonlogam memberikan jasa konsultansi untuk membantu mengatasi problem yang
terjadi di IKM Yudistira. Bentuk bantuannya adalah dengan merekomendasikan IKM
Yudistira melakukan pemenuhan kebutuhan samot sebagai bahan baku secara
mandiri. Hal ini dikhususkan agar dapat memenuhi kebutuhan bahan bakunya selalu
terpenuhi.
Dan diharapkan pemenuhan atas permintaan pelanggan
tersebut selalu terpenuhi dengan selalu tersedianya bahan baku samot. BBSPJI
Keramik dan Mineral Nonlogam pun selalu mendampingi dan memberikan solusi
dengan penyertaan teknologi melalui metode pengolahan bahan baku milling dengan
penggunaan alat jaw crusher. Melimpahnya bahan baku di Kawasan Plered,
Purwakarta berasal dari produk reject dari beberapa pabrik bata maupun genteng
yang terdapat di kawasan tersebut.
Dalam proses jasa konsultansinya BBSPJI Keramik dan
Mineral Nonlogam memberikan solusi dengan mendesain alat jaw crusher,
pendampingan serta pelatihan teknik pengolahan bahan baku. Dan kegiatan
tersebut telah dilaksanakan dengan baik, sehingga hasil capaian baik itu secara
teknologi, pengetahuan bahkan sampai
dengan pengoperasian alat dapat tercapai dengan baik.
Saat ini kapasitas produksi telah naik hingga mencapai 80%, artinya ini telah mampu untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan dari pelanggan. Serta nilai ekonomi pun bertambah lebih dari 2 (dua) kali lipat dari sebelumnya. Hal ini menjadi pembuktian bahwa kegiatan DAPATI, selalu dan terus berkontribusi nyata dalam membantu Industri Kecil dan Menengah untuk mendorong kemajuan usahanya.
Foto bersama: Tim DAPATI
Tahun 2023 BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dengan owner dan karyawan IKM
Yudistira.
Peran serta Balai Besar Standardisasi dan
Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN) dalam
mendukung untuk terus berkembangnya Industri Kecil dan Menengah tak akan pernah
berhenti dan selalu memberikan yang terbaik bagi kemajuan industri keramik dan
mineral nonlogam di Indonesia.
Untuk
informasi lebih lanjut mengenai program DAPATI atau program-program lainnya
yang tersedia di BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, silahkan untuk dapat
mengunjungi website resmi bbk.go.id , serta dapat juga di dalam berbagai platform media
sosial kami atau hubungi nomor telepon 022-7206221.
Media Sosial Resmi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam:
1. Instagram : bbk.official_kemenperin
2. Facebook : Balai Besar Keramik
3. X (Twitter) : Balai Besar Keramik / @balai_keramik
4. Youtube : Balai Besar Keramik
5. Tiktok : Balai Besar Keramik
/ bbk.kemenperin
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Bpk. Andi Rizaldi (Tengah) didampingi Sekretaris BSKJI Ibu E. Ratna Utarianingrum (Kiri) serta Kepala BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam Bpk. Azhar Fitri (Kanan), dalam kegiatan kunjungan kerja dan pengarahan pegawai di Auditorium BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam pada Jumat, 03/05/2024.
Penulis :
Humas BBSPJIKMN
Administrator
: Prakom BBSPJIKMN
Mei 2024
Berita website BBSPJIKMN
Sistem
pelayanan jasa teknis pada Unit Pelayanan Teknis (UPT) di bawah Badan
Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Kementerian Perindustrian
yang sebagian masih berfokus pada sistem pelayanan PNBP dan beberapa Balai Besar
Standardisasi dan Balai Standardisasi sudah mulai bertransformasi menuju ke
sistem Badan Layanan Umum (BLU). Dalam hal ini, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam
berkomitmen untuk bertransformasi secara bertahap dari sistem pelayanan PNBP
menjadi BLU.
Pada kunjungan kerja dan pengarahan
pegawai yang diselenggarakan pada jumat 3 Mei 2024 bertempat di Auditorium
BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, Andi Rizaldi sebagai Kepala Badan
Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin dan Sekretaris BSKJI
Ibu E. Ratna Utarianingrum, menyampaikan perlunya kemampuan adaptif terhadap
perubahan dan perluasan layanan pada BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam
mempersiapkan diri menuju sistem pelayanan BLU.
Andi Rizaldi menjelaskan bahwa transformasi ini didorong oleh kebutuhan akan keberlanjutan dalam memberikan layanan di masa depan yang lebih luas pemanfaatannya, adanya inovasi pada jenis dan sistem layanan baru, pengembangan pada jenis jasa layanan yang sudah ada pada unit, sehingga ruang lingkup layanannya lebih luas, dapat lebih memenuhi kebutuhan dan pemanfaatan aset unit yang dapat lebih dioptimalkan untuk keperluan pelaku industri.
Seluruh pegawai BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam mengikuti pengarahan pegawai oleh Kepala BSKJI Bpk. Andi Rizaldi dan Sekretaris BSKJI Ibu E. Ratna Utarianingrum, Jumat (03/05/2024).
E. Ratna
Utarianingrum pun menambahkan bahwa untuk menjadi Badan Layanan Umum merupakan
tantangan buat BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam agar dapat memenuhi segala
persyaratan yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
202/PMK.05/2022 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum. Serta perlu
memberi perhatian terhadap jenis layanan yang rentan terhadap kebijakan import.
Salah satu yang menjadi fokus
adalah bagaimana cara yang dilakukan oleh unit kerja untuk mengembangkan
kapasitas layanan dan meningkatkan daya guna, nilai tambah dan manfaat ekonomi
dari aset BLU. Untuk itu unit kerja akan berusaha mempersiapkan segala aspek
yang dibutuhkan ungkap Azhar Fitri selaku Kepala BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam.
Disamping
itu penerimaan dari layanan BLU secara periodik dituntut mengalami kenaikan dan
secara konsisten dapat menerapkan standar layanan yang SMART (Specific,
Measurable, Atainable, Reliable and Timely) agar kualitas layanan yang
diberikan tetap prima. Tentunya harus didukung oleh kinerja pola
pengelolaan keuangan yang sehat,
ketersediaan SDM dan sarana prasarana yang mampuni.
BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam bertransformasi menuju BLU menyiapkan strategi dalam pengembangan jasa layanan teknisnya, dengan tetap memperhatikan yang menjadi prioritas kebutuhan berkelanjutan bagi pelaku industri keramik dan mineral nonlogam yang berskala kecil, menengah dan besar di masa depan, dan membantu mendorong meningkatnya kualitas produk dan kinerja industri keramik nasional.
Opening Ceremony KERAMIKA INDONESIA
Penulis:
Humas BBSPJIKMN
Administrator: Prakom BBSPJIKMN
Mei 2024
Jakarta, 9 Mei 2024 – Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) membuka pameran MEGABUILD dan Keramika Indonesia
2024 di Jakarta Convention Center (JCC). Direktur Industri Semen, Keramik, dan
pengolahan bahan galian nonlogam Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi,
dan Tekstil Kemenperin,
Putu Nadi Astuti menyampaikan, pameran Keramika Indonesia 2024 merupakan
pameran terbesar di ASEAN. Pameran ini juga akan menjadi ajang pertemuan bagi
segenap pelaku di bidang keramik mulai dari produsen keramik, distributor,
agen, retailer, hingga para profesional.
Acara yang berlangsung sejak 9 Mei hingga 12 Mei 2024 di Jakarta Convention Center ini menandai edisi ke-21 Megabuild Indonesia dan edisi ke-10 Keramika dan mengukuhkan posisinya sebagai pameran bahan bangunan dan keramik terlengkap di Indonesia. Pameran ini dirancang bukan hanya sebagai ajang pameran tetapi juga sebagai platform utama untuk pertukaran pengetahuan dan demonstrasi inovasi terkini.
Booth BBSPJIKMN di Keramika 2024
Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam sebagai unit pelaksana teknis di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan
Jasa Industri Kementerian Perindustrian turut berpartisipasi dengan menampilkan
hasil produksi tableware khas IKM binaannya yaitu; Luthuk Keramik Jogja,
Kaloka Pottery, Arkima Pottery 486, Apik Craft, dan Buntari. Selain itu,
BBSPJIKMN turut berpartisipasi dalam acara Press Conference dengan
mengangkat tema mengenai Layanan Jasa Sertifikasi Industri Hijau untuk Mendorong
Daya Saing Industri yang Tangguh dan Berkelanjutan.
Pameran Sebagai Platform Konekvitas
dan Kolaborasi
Lebih dari 200 brand terkemuka yang
berpartisipasi pada perhelatan Pameran Keramika yang ke-10 ini. Edy Suyanto,
Ketua ASAKI, menyatakan harapannya agar acara pameran ini dapat mengangkat
industri keramik Indonesia ke panggung global dan memperkenalkan praktik
terbaik yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Selain itu, acara ini juga
bertujuan untuk menampilkan inovasi yang bisa memperkuat komitmen terhadap
keberlanjutan sambil memberikan wawasan baru tentang cara-cara efisien dan
bertanggung jawab dalam penggunaan material dan teknologi.
Dengan
dukungan dari Kementerian PUPR, Kementerian Perindustrian, Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII),
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), serta berbagai asosiasi dan industri terkait
lainnya, Megabuild & Keramika Indonesia berharap dapat menginspirasi lebih
banyak pelaku industri dan konsumen untuk mengadopsi pendekatan yang lebih
berkelanjutan dalam pembangunan, memajukan agenda keberlanjutan global dan
lokal serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.